JogJakarta: “The Journey, New Life, and Reunion”
Malam itu malam Sabtu pukul 19:30 WIB. Sebuah taksi sudah menantiku dan kedua orangtuaku di depan rumah. Setelah semuanya siap, kami bertiga kemudian menuju ke Stasiun Tugu. Ini mungkin menjadi hal menarik karena aku baru pertama kali naik kereta api. Kemanakah tujuan kami? Jakarta. Jawaban yang cukup singkat bukan? Ini juga merupakan pertama kalinya aku akan menginjakkan kaki di Ibukota Indonesia itu. Kata orang, Jakarta memang kota metropolitan yang tak pernah mati dan selalu aktif 24 jam. Kami pergi ke sana untuk menghadiri pernikahan seorang Om Ispry yang merupakan adik dari ibuku. Keramaian di malam hari itu begitu jelas terlihat di kanan-kiri jalan. Jogja, memang selalu dirindukan oleh banyak orang. Di Stasiun Tugu, akhirnya aku dan kedua orangtuaku menginjakkan kaki di sana. Hawa dingin sudah menyambut kami di sana. Mendengar peluit panjang tanda kereta api sudah siap untuk melaju ditengah besi yang panjang. Setelah check in, kami menunggu di ruang tunggu. Keramaian di ...