Maria Ardianti Kurnia Sari

Malam itu malam Sabtu pukul 19:30 WIB. Sebuah taksi sudah menantiku dan kedua orangtuaku di depan rumah. Setelah semuanya siap, kami bertiga kemudian menuju ke Stasiun Tugu. Ini mungkin menjadi hal menarik karena aku baru pertama kali naik kereta api. Kemanakah tujuan kami? Jakarta. Jawaban yang cukup singkat bukan? Ini juga merupakan pertama kalinya aku akan menginjakkan kaki di Ibukota Indonesia itu. Kata orang, Jakarta memang kota metropolitan yang tak pernah mati dan selalu aktif 24 jam. Kami pergi ke sana untuk menghadiri pernikahan seorang Om Ispry yang merupakan adik dari ibuku. Keramaian di malam hari itu begitu jelas terlihat di kanan-kiri jalan. Jogja, memang selalu dirindukan oleh banyak orang. Di Stasiun Tugu, akhirnya aku dan kedua orangtuaku menginjakkan kaki di sana. Hawa dingin sudah menyambut kami di sana. Mendengar peluit panjang tanda kereta api sudah siap untuk melaju ditengah besi yang panjang. Setelah check in, kami menunggu di ruang tunggu. Keramaian di

“Mencintailah seperti awan. Yang membebaskan siapapun untuk melihatnya sebagai domba, kapal, pesawat, dan lain sebagainya. Namun tetap setia meneduhkan dengan bayangannya.” - R. Braja Restu. Setiap orang pasti memiliki kisah mereka masing-masing. Mungkin sebagian dari mereka sudah melupakan kisah-kisah mereka di bangku Sekolah Dasar, namun tidak bagi saya dan teman-teman. Saya mungkin satu dari sekian banyak orang yang beruntung karena saya masih ingat betul perjalanan saya bersama dengan mereka dan dapat berkumpul kembali dengan mereka di awal masa liburan ini. Kesempatan yang langka untuk bisa berkumpul dengan mereka dalam sebuah senyum dan rindu yang sama. Inilah kisah sederhana itu dimulai kembali di awal pertengahan bulan Juni ini…. Liburan telah tiba, namun sebagian teman masih sibuk dengan ujian akhir mereka. Rencana itu hadir begitu saja di mana saya dan seorang teman mempunyai sebuah misi untuk menyambut sahabat lama yang akan melanjutkan studinya ke tingkat yan

Kami calon wanita sukses yang UNGGUL, MANDIRI, CERIA!

“Miracles start to happen when you give as much energy to your dreams as you do to your fears.”-Unknown “Change is inevitable, growth is intentional.”-Glenda Cloud “Your vision becomes clear when you look inside your heart. Who looks outside, dreams. Who looks inside, awakens.”-Carl Jung “If you understand this generation, you will understand the future.”-Tapscott, 2009 “Bentangan layar yang kita atur, dan bukan arah angin yang menentukan kemana arah kita. ”-Ella Wheeler Wilcox “The most proactive thing we can do is ‘to be happy’ ”-Stephen R. Convey “The thing that bound us together at apple was the ability to make things that were going to change the world.”-Steve Jobs (1955-2011) “When you are around people who share a collective passion around a common purpose, there is no telling what you can do.”-Howard Schultz “Dorongan luhur manusia bergerak ke arah kesempurnaan dapat dilanggar, tetapi tidk dapat dipadamkan.”-Nicolaus Driyarkara (1913-1967) “

Filosofi stik es krim. Itulah yang pertama kali saya pikirkan dalam benak saya. Pada saat PPKM (Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa), saya dan teman-teman sartu kelas diminta untuk membuat sebuah hasta karya yang nantinya di hari terakhir akan dipresentasikan. Awalnya bingung ingin membuat apa. Pada akhirnya saya memanfaatkan sisa dari beberapa stik es krim yang kemudian saya bentuk menjadi sebuah tempat pensil. Tempat pensil ini memang sengaja saya bentuk zig-zag, selain untuk membentuk nilai seni dan tidak cenderung monoton. Dari PPKM tadi, kami diminta untuk menguraikan filosofi dari hasta karya yang sudah kami buat dengan menghubungkan antara modul 1 sampai modul 4. Modul 1 sendiri membahas mengenai “Tilik Diri, Menggali Potensi” jadi kami diminta untuk melihat siapakan diri kita yang sebenarnya. Modul 2 membahas tentang “Generasi Masa Kini: Net-Generation Generasi yang Tidak Peduli?”. Modul 3 membahas tentang “Menjadi Proaktif: Menuju Pribadi Cerda

PENGALAMAN AKHIR SEMESTER 1 Hmmm…. Waktu memang berjalan begitu cepat ya. Sekarang saja sudah tahun 2014. Banyak hal yang dapat petik dari tahun 2013. Banyak pengalaman penting yang terjadi di tahun 2013. Lulus dari SMA dan pada akhirnya melanjutkan study di salah satu universitas swasta yang ada di Yogyakarta. Sudah sejak lama ingin rasanya masuk dan belajar di universitas tersebut, terutama karena salah satu program unggulannya yaitu Pendidikan Bahasa Inggris. Sudah selama 4 bulan ini belajar di program study tersebut. Banyak pula pengalaman baru bersama dengan teman-teman yang baru. Apalagi ketika semester 1 ini harus berakhir. Banyak kekompakan dan cerita tersendiri di dalam kelas baru tersebut bersama dengan mereka. Tugas-tugas akhir semester pun membuat kami menjadi semakin akrab dalam sebuah kebersamaan. Project Giant Book yang dijadikan sebagai UJIAN AKHIR SEMESTER dan  harus dikerjakan selama satu bulan karena memang ini adalah project yang amat luar biasa. Ka