Posts

Showing posts from April, 2017

Terapi Menulis: Just write it. Start today

Image
Gambar: Editor Gagas Media   Just write it. Start today . Sebuah pepatah yang pagi tadi aku temukan ketika membuka salah satu chat di akun Line . Chat itu berisi mengenai writers block , kondisi di mana penulis-penulis berhenti menulis karena mereka enggak memiliki ide untuk melanjutkan ceritanya atau bingung ingin menulis apa. Aku sering mengalaminya. Seberapa sering? Bisa dikatakan 70%. Parah! Terkadang memang menulis memang memerlukan kesiapan hati, mencari-cari inspirasi, menemukan ide yang pas sebagai bahan untuk diutarakan, dan juga bagaimana mengekspresikannya dalam bentuk kata-kata agar pas untuk dibaca. Banyak memang yang bilang, “Kalau nemu ide, langsung tulis nanti lupa.” atau juga, “Tulislah setiap hari satu halaman. Nanti kalau rutin, sebulan bisa nulis tiga puluh halaman.” Itu pun yang kadang disampaikan oleh dosen pembimbing skripsi. Terapi menulis. Menulis saja perlu terapi bukan hanya terapi ikan. Hahaha…. #oops… Menulis itu enggak bisa hanya tergan

Apakah Sudah Pas-kah untuk Merayakan Hari Raya Paskah?

Image
 Dokumentasi pribadi: Gereja St. Alfonsus Nandan Yogyakarta Hari Raya Paskah 2017 baru saja terlewatkan satu minggu yang lalu. Entah mengapa ada rasa yang sedikit berbeda untuk Paskah tahun ini. Tahun-tahun sebelumnya, masih ingat di dalam benakku ketika masih menjadi Putra/i Altar. Sungguh sebuah tugas yang luar biasa ketika itu. Aku seringkali bertugas ketika Kamis Putih 1 dan Malam Paskah 1, tetapi aku juga pernah mencoba bertugas ketika Sabtu Palma dan Paskah Pagi. Hmmm… Ketika itu aku masih duduk di bangku SD dan SMP, namun terakhir aku bertugas sebagai Putra/i Altar yakni di tahun 2012 ketika menjelang kelas tiga SMA. Mengenal berbagai macam alat-alat ekaristi merupakan sebuah pengetahuan baru, apalagi ketika mempraktekkan untuk menggunakannya, salah satunya wirug  atau alat pendupaan yang hanya dipakai ketika hari raya tertentu. Pengalaman berharga ketika bisa bergabung dengan mereka dan menjalankan tugas yang tidak mudah itu. *** Merayakan Hari Raya Paskah bisa

Hai

Image
Hai… Itu sapaan yang kau berikan untukku pagi ini Kau datang bersama dingin dan hujan Tepat pukul setengah enam pagi Di saat menjelang ujian Hai… Sebuah kata sederhana bermakna dalam Kau ucapkan di saat lengang Di bawahsaksi bisu cahaya temaram Di sebuah parkiran kampus yang hanya berisi dua orang Hai… Sekali lagi kau menyapa Memastikan apakah aku baik-baik saja “Kamu sudah sembuh?” begitu kau bertanya Hai… Sebuah nada yang tidak masuk dalam satu oktaf Hanya tepat bila dijadikan satu paragraf Menggantikan sebuah kata yang hilang Yang tenggelam di dalam bayang Hai… Sebuah pembuka percakapan sederhana Yang kau buka dengan sebuah senyuman Mengalir indah di tengah hujan Membuatku enggan untuk mengucap selamat tinggal Maria Ardianti Kurnia Sari 5 Desember 2016 18:19 WIB