Posts

Showing posts from January, 2019

Belajar Bersyukur Lewat Insecurity, Emang Bisa?

Image
  instagram.com/samqurashi/ Semua orang punya hak bahkan kewajiban untuk punya rasa percaya diri. Gimana kalau enggak punya? Orang itu enggak akan bisa hidup di dunia. Hal nomor satu tentang rasa percaya diri adalah berani hidup di dunia kemudian selanjutnya bagaimana mereka melanjutkan hidup untuk bersosialisasi dengan lingkungan tempat tinggal mereka dan mendapatkan rasa aman dari lingkungan tersebut. Kadang, ada juga masalah ketika orang-orang banyak yang bilang kalau mereka sedang hidup di dalam kegelisahan atau biasa disebut living in an insecurity .  Baca juga punya Rosa: My Kind of Insecurities Awalnya sempat mikir, apa sih insecurity ? Dan dalam hal apa insecurity  terbesar dalam diriku? Menurut Cambridge Advanced Learner’s Dictionary , insecur ity  ( n )   memiliki arti   not safe atau dengan kata lain rasa tidak aman atau kegelisahan sedangkan insecure (adj)  berarti people who have little confidence and are uncertain about ...

FROM FKIP TO FIB #2: “Love can bring you everywhere.”

Image
  Gedung Soegondo (pict by: Mbak Isna) “Sesekali kamu perlu untuk menikmati senja sejenak sembari menikmati secangkir kopi. Meskipun kamu sedang mencoba keluar dari zona nyaman, jangan pernah lupa bersyukur dengan nikmat yang telah kamu peroleh hingga hari ini,” - @riws11. P.S. : Read the previous story: From FKIP to FIB #1: Cerita Penghujung Tahun 2018 . The story below is not an endorsement or a promotion, but these all are based on my personal experiences. Enjoy! :)   **** Love can bring you everywhere , kalimat ini adalah kalimat pembuka sewaktu pertama kali aku masuk kuliah S2 Pengkajian Amerika di UGM. Dosenku menjadi pencetus terciptanya kalimat tersebut (cielah!). Beliau adalah Pak Munjid, dosen ter-rajin yang setiap minggu pasti ada aja tugasnya, nulis 500 kata untuk materi yang akan dipresentasikan di pertemuan selanjutnya. Lantas apa hubungannya dengan kalimat itu? Waktu itu Pak Munjid pernah tanya ke salah satu temanku, “Kamu S1nya dulu di m...