Terapi Menulis: Just write it. Start today

Gambar: Editor Gagas Media
 
Just write it. Start today. Sebuah pepatah yang pagi tadi aku temukan ketika membuka salah satu chat di akun Line. Chat itu berisi mengenai writers block, kondisi di mana penulis-penulis berhenti menulis karena mereka enggak memiliki ide untuk melanjutkan ceritanya atau bingung ingin menulis apa. Aku sering mengalaminya. Seberapa sering? Bisa dikatakan 70%. Parah!

Terkadang memang menulis memang memerlukan kesiapan hati, mencari-cari inspirasi, menemukan ide yang pas sebagai bahan untuk diutarakan, dan juga bagaimana mengekspresikannya dalam bentuk kata-kata agar pas untuk dibaca. Banyak memang yang bilang, “Kalau nemu ide, langsung tulis nanti lupa.” atau juga, “Tulislah setiap hari satu halaman. Nanti kalau rutin, sebulan bisa nulis tiga puluh halaman.” Itu pun yang kadang disampaikan oleh dosen pembimbing skripsi. Terapi menulis. Menulis saja perlu terapi bukan hanya terapi ikan. Hahaha…. #oops…

Menulis itu enggak bisa hanya tergantung pada mood si penulis. Ya kalau moodnya bagus terus, kalau tiba-tiba lagi enggak mood berarti kan enggak akan nulis. Seperti tulisanku sebelumnya https://mariaardianti.blogspot.co.id/2017/04/apakah-sudah-pas-kah-untuk-merayakan.html yang tertulis, “kalau tidak menyempatkan diri, kamu tidak akan punya waktu untuk melakukannya.”

Beberapa waktu lalu aku sedikit ada obrolan dengan Om Coach Writer AA Kunto A. Obrolan yang hanya melalui Whatsapp Messanger. Tanya sedikit ngalor-ngidul tentang menulis, tentang ingin ikut lomba menulis, tentang buku yang kemarin aku terbitkan bersama Sayembara Pena Kita Jateng 2016. Pada intinya Om Coach hanya berpesan, “Ini sudah buku keduamu, saatnya kamu menulis buku ketiga yang murni karyamu. Nulis skripsi itu hanya bonus. Kalau kamu mencari masalah untuk bahan tulisanmu, carilah masalah itu, dan temukan lalu tuliskan. Lanjutkan menulis!” Wow!

Kesibukan pikiran yang selalu bingung untuk mengerjakan mana terlebih dulu justru membuatku hanya berwacana untuk menulis. Sebenarnya menarik saja menulis tanpa harus bersuara. Hanya duduk diam dan mengamati apa yang terjadi disekitar kita. Seru saja menulis, toh juga yang nantinya akan membaca adalah mereka yang tertarik dan penasaran dengan isi cerita yang disampaikan.

Salam menulis untuk kalian yang memiliki hobi yang sama denganku!
Ayo mulai berbagi melalui tulisan dimulai dari sekarang~ :)

Maria Ardianti Kurnia Sari
22 April 2017
13:00 WIB

Popular posts from this blog

Filosofi Stik Es Krim

Gelang Tridatu: Menyimpan Filosofi Unik dalam Masyarakat Hindu Bali

If We Hold On Together