Recap 2022: Hallo, dari Peace Corps Office Indonesia

 -  #titiktemuseries dan #titikterang: dare to dream!

Dok. pribadi: Peace Corps Indonesia

Hi! I am still alive. I am feeling great and much better than last year. My friends usually ask, “Sibuk apa, Sar?” I am sorry if I still cannot answer that question until I decide to write this story. This story will tell you about how my life is going in 2022. I am grateful to meet some of you guys and share stories (if you meet me in person). So, this year I have already met new people and had new stories and new experiences to tell. Okay, without further ado, I will tell you the story…

Sabtu lalu, 24 Desember 2022, aku bertemu salah satu teman lama seusai Misa malam Natal di gereja. Di pertemuan yang singkat itu, dia bertanya, “What are you doing at Peace Corps office?” tanpa basa-basi dan mungkin karena keterbatasan waktu, pertanyaan itu langsung dia utarakan.

What is Peace Corps, in your opinion?” tanyaku.

Peace Corps is a world peace mission from the US, isn’t it?

It is.

So, what are you doing there?

Becoming one of the LIFs (Language and Intercultural Facilitators). I did a training to teach bahasa Indonesia for the future Peace Corps volunteers.

That’s funny but cool.

Yeah, I know. I graduated with English Language Education and American Studies, but I teach the Indonesian Language. However, my American Studies knowledge is useful now.

Itu hanya sepenggal percakapan yang ditanyakan temanku saat kami bertemu. Obrolan itu tidak akan ada habisnya kalau dikupas satu-persatu. Seharusnya kami duduk bersama untuk bisa bercerita lebih panjang lagi tentang pengalaman setengah tahun ke belakang, setelah pertemuan kami yang terakhir.

Anyway, tidak pernah menyangka bisa sampai sejauh ini, menjadi bagian dari tim LIF. Tadinya aku pun juga belum mengenal Peace Corps itu apa dan siapa. Sempat terdengar kabar dari salah satu temanku, kalau kami akan bergabung di dalam tim ini.

Out city kita,” katanya.

“Kok? Ke mana?” tanyaku waktu itu.

“Ke Jawa Timur. Tapi baru denger-denger sih.”

“Serius?” aku bisa membayangkan raut wajahku saat itu, terkejut untuk beberapa detik dengan mulut menganga dan teman sekerjaku tersenyum melihatnya. Bukan mimpi, betulan.

So, siapa sih Peace Corps?

Peace Corps was established by President Kennedy to promote world peace and friendship. There are three goals comprise the Peace Corps mission:

1.    To help the people of interested countries in meeting their need for trained men and women.

2.    To help promote a better understanding of Americans on the part of the people served.

3.    To help promote a better understanding of other peoples on the part of all Americans.

Secara garis besar dan berdasarkan yang aku baca di website, Peace Corps Indonesia punya fokus untuk memberikan kesempatan bagi warga negara Amerika yang mau jadi relawan dan guru bahasa Inggris di beberapa sekolah di Indonesia selama dua tahun. Sebelum jadi guru bahasa Inggris betulan, mereka akan belajar bahasa Indonesia selama 11 minggu dan mengenal budayanya. Setelah mereka selesai pelatihan bahasa dan budaya itu, mereka akan mengajar bahasa Inggris di daerah-daerah yang sudah bekerja sama dengan Peace Corps Indonesia, misalnya sekolah-sekolah di NTT, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Selengkapnya bisa dibaca di sini ya Peace Corps Umumkan Kembalinya Relawan ke Indonesia dan website Peace Corps Indonesia.

Sejujurnya ini adalah pengalaman pertamaku untuk menjadi bagian dari LIF team di Peace Corps Indonesia. Total jumlah kami ada enam orang. Empat orang sudah beberapa kali ikut terlibat menjadi trainers untuk para relawan ini, sedangkan aku dan satu temanku adalah anggota tim yang baru sekaligus cadangan. Terakhir kali mereka jadi LIF yakni sebelum pandemi Covid-19. Katanya, saat itu namanya bukan LIF, melainkan LF atau Language Facilitators. Karena di tahun ini ada perubahan, maka jabatan itu berubah menjadi LIF.

Enggak pernah membayangkan akan sejauh ini. Bertemu dengan orang-orang keren dan punya banyak pengalaman. Para staf dari Peace Corps Indonesia juga dengan sangat terbuka mengajari dan menerima kami selama pelatihan di kantor mereka. Pelatihan itu diadakan di Surabaya selama empat hari. Pelatihan di hari pertama dan kedua disebut LToT atau Language Training of Trainers yang berfokus pada penggunaan metode kebahasaan yang akan dipakai selama nanti mengajar bahasa Indonesia untuk para trainees. Dua hari pertama, ada sesi peer teaching maksimal 30 menit. Cukup deg-degan walaupun sebenarnya sudah terbiasa mengajar, tapi ini adalah pengalaman yang berbeda dari biasanya dan di depan staf Peace Corps. Selain harus praktek peer teaching, aku dan teman-teman juga sudah diberikan materi untuk mengenalkan budaya Indonesia yang nantinya akan didiskusikan bersama dengan para trainees dengan topik Politeness, Harassment Issue dan Navigating Difficult Conversation. Puji Tuhan saat itu aku dapat topik Politeness yang memang tidak terlalu sulit dan bisa dipraktekkan secara langsung dalam diskusi berbahasa Inggris.

Lalu, pelatihan di hari ketiga dan keempat disebut ToT atau Training of Trainers yang berfokus tentang bagaimana kami akan mengajar para trainees ini dengan mempraktekkan session plan yang sudah kami buat di dua hari pertemuan sebelumnya. Di hari ketiga dan keempat ini, aku dan teman-teman berdiskusi dan bertemu staf Peace Corps Indonesia yang lainnya. Kami berada di satu ruangan besar dan berdiskusi tentang Introduction to Peace Corps and New PST (Pre-Service Training) Site, Introduction to ToT: Expectations, Schedule, Goals, and Objectives, Medical Session, Trainee Support: Coaching and Giving Feedback, Safety and Security Online Course, dan yang terakhir Online Facilitation Refresher.

Menarik dan menantang, itu yang aku rasakan ketika ikut pelatihan selama empat hari di kantor Peace Corps Indonesia dan satu hari bonus untuk observasi lokasi di Desa Leminggir, Mojosari, Mojokerto, Jawa Timur. Ada beberapa hal yang aku dapatkan dari pengalaman lima hari ini, di antaranya belajar hal-hal baru dan bertemu dengan orang-orang baru. Pengalaman menjadi ikut pelatihan bersama LIF team adalah sebuah pencapaian terbaik di akhir tahun 2022 ini. Banyak dari teman-temanku yang bertanya, “Sibuk apa sekarang, Sar?” adalah sebuah pertanyaan sederhana yang menurutku cukup sulit untuk dijawab karena harus punya cukup alasan untuk menjawabnya. Menurutku, sedikit tidak mudah juga untuk menjawab pertanyaan itu karena harus benar-benar menata kalimat supaya bisa dengan mudah dicerna, apa sih kesibukanku sekarang. Semoga cerita ini bisa menjawab rasa penasaran itu ya!


Dok. pribadi: Balai Desa Leminggir, Mojosari, Mojokerto, Jawa Timur

Dok. pribadi: di kantor Peace Corps Indonesia

So yeah! Terima kasih untuk kesempatan berharga di penghujung tahun 2022 ini. Kesempatan untuk mengenal Peace Corps Indonesia; siapa tau kan nanti punya kesempatan bisa berkunjung ke Headquarter Peace Corps di Washington DC. Ada satu pepatah, dari salah seorang teman yang pernah bilang, “Jangan pernah lelah untuk punya mimpi dan enggak ada kata terlambat memperjuangkan mimpi itu selama kita masih bernafas. Dare to dream ya!”


Maria Ardianti Kurnia Sari

Surabaya, 19-23 Desember 2022



Popular posts from this blog

Filosofi Stik Es Krim

Gelang Tridatu: Menyimpan Filosofi Unik dalam Masyarakat Hindu Bali

Doa Harian Ibu Teresa