Posts

Titik Temu

Image
  ─  #titiktemuseries:  s ebuah perjalanan refleksi tahun 2021... Besok aku jemput ya. Jam lima sore aku udah sampai di depan rumahmu , kulirik ponsel dan sebuah pesan masuk melalui sambungan Whatsapp. Itulah awal mula sebuah percakapan kecil kami. Sebuah percakapan yang mungkin akan membosankan bagi sebagian orang. Mengusung tema “kisah masa lalu” yang berarti akan mengulas kenangan entah itu luka lama atau peristiwa menyenangkan dan kembali menganga. Saatnya aku menjadi pendengar yang baik, tanpa harus menghakimi, janjiku sore itu. Secangkir Caffe Latte dan Americano sudah terhidang di atas meja, menemani percakapan kecil yang mungkin sedikit menguras emosi dan tenaga. Tak lupa pula sebagai pelengkap, ada dua jenis rasa roti bakar sebagai kudapan juga terhidang dan ingin ikut mendengar cerita kami. Percakapan kecil itu aku awali dengan sebuah pertanyaan sederhana, “Sebelum aku tanya, kamu mau cerita apa duluan?” Senja, begitu ia disapa. Dan ia pun mulai b...

Bethlehem van Java

Image
Ini bukan kali pertama aku mengunjungi Bethlehem van Java. Bethlehem van Java letaknya di Muntilan, Jawa Tengah. Saat itu aku masih kuliah strata satu ketika pertama kali mengunjungi Bethlehem van Java dan berziarah ke Kerkhof Muntilan atau yang lebih dikenal dengan Makam Romo Sanjaya, sang Martir pertama Indonesia. Aku ingat satu hal waktu itu ketika mengunjungi Makam Romo Sanjaya, rumah temanku tak jauh dari sana. Ingin sekali mengunjungi rumahnya suatu hari nanti. Tetapi, hingga kami lulus strata satu, belum pernah sempat untuk mengunjungi rumah Tiwi, temanku, di Muntilan. Cerita ini sebenarnya diawali dengan tidak sengaja. Saat itu Caca mengajakku untuk mengunjungi Car Free Day  Malioboro yang dijadwalkan dimulai pukul 18.00-21.00 WIB. Saat di dalam mobil, dia tiba-tiba mengatakan, “Kapan ya bisa main ke rumah Tiwi di Muntilan?” “Wah ayo, Cak,” kataku saat itu, “Udah impian dari lama pengen bisa main ke rumah Tiwi. Deket banget sama SMA Van Lith.” Tapi pemberitaan tentang st...

Berkat Pandemi

Image
Isolasi mandiri atau sering disingkat isoman, udah enggak asing terdengar di tengah masyarakat kita. Kata-kata itu muncul sejak pandemi COVID-19 awal tahun 2020 lalu. Banyak yang mungkin berulang kali ikut isoman karena mereka kontak erat ataupun tertular. Hal ini juga aku alami bulan Juni 2021 yang lalu. Singkat cerita waktu itu Bapak melakukan tes PCR di Rumah Sakit Siloam Yogyakarta. Dari hasil tersebut, diketahui kalau Bapak positif COVID-19, namun tanpa gejala atau OTG. Sejak tahu hal itu, keesokan harinya aku tes swab antigen dan hasilnya negatif, Ibuk juga negatif. Akhirnya kami memutuskan untuk melalukan isoman selama 10 hari, setelah itu akan dievaluasi. Setelah isoman selama 10 hari, Ibuk, yang bekerja sebagai perawat di salah satu rumah sakit swasta di Yogyakarta, melakukan evaluasi, yakni dengan tes PCR ulang. Namun, ternyata Ibuk juga positif COVID-19 dan tanpa gejala juga. Dicurigai sih itu sisa-sisa virus yang masih berada di dalam tubuh. Isoman yang seharusnya sudah ber...

Whisper of the Heart

Image
Studio Ghibli: Whisper of the Heart Ya Yesus ku , sebelum kenaikanMu ke surga besok pagi, izinkan aku untuk mengucapkan ini: Ya Yesus... Terima kasih untuk sampai detik ini.  Untuk orang-orang yang aku sayangi. Untuk berkat setiap hari. Untuk ingatan-ingatan luar biasa. Untuk senyum dan tawa. Untuk lelah yang terbayarkan. Untuk keringat, darah, dan air mata. Untuk orang di masa lalu yang menjadi hiburan. Untuk doa-doa yang semakin tekun didaraskan. Untuk peristiwa-peristiwa istimewa yang pernah terjadi. Untuk sebuah nama istimewa di dalam doa. Untuk harapan yang terus diucapkan. Untuk setiap kata yang selalu dituliskan. Untuk senyum yang masih sama. Untuk keramahan yang tidak pernah memudar. Untuk raut bahagia yang pernah terukir. Untuk cinta yang semakin berkembang. Untuk kebahagiaan yang masih diperjuangkan. Untuk masa depan terbaik dan istimewa. Untuk mereka yang selalu hadir. Untuk mereka yang pernah singgah. Untuk mer...

Recap 2019: Live your life to the fullest as it is not so urgent, but it can expire.

Image
Ubud. Cinta, misteri, dan suasananya selalu menyimpan keindahan tersendiri bagi para penikmatnya. Senja di tanah Ubud mungkin enggak bisa teruraikan hanya dalam satu hari penantian, melainkan perlu berhari-hari untuk memahaminya. Enam malam di tanah Ubud, apa yang bisa aku ungkap di sini? “ Jatuh cinta selalu tak sengaja. Jatuh di tanah Ubud, ”   kata Sal Priadi. Apakah benar begitu? Ubud dan kisahnya. Ubud dan semua lelahku di tahun 2019. Serta Ubud dan pelarian kecilku, menikmati setiap detail cerita yang aku bawa dari Ubud  dan hingga r asa penasaran itu pun masih terbawa hingga aku pulang ke Jogja…   [Part 1]: Short escape in Ubud Tahun 2019. Aku juga sebenarnya enggak pernah kepikiran untuk benar-benar keluar dari zona nyaman ini. Katanya, keluar dari zona nyaman itu akan membentuk pribadi kita dan mengenal diri kita sendiri, benar begitu? Kuliah S2 ya sibuk dan enggak bakal sempat untuk main ke luar daerah apalagi seminggu penuh. Sibuk ini itu ...