Semester Enam Telah Berakhir
Semester enam diawali dengan cerita-cerita pengalaman
seputar Kuliah Kerja Nyata. Banyak dari kami yang memang sudah mengambil mata
kuliah itu di semester lima. Beragam kisah yang tiada habisnya untuk
diceritakan. Banyak juga perjumpaan dengan orang-orang baru, yang tadinya tidak
akrab menjadi akrab, yang sudah akrab menjadi semakin akrab.
Di semester enam ini pun aku merasa benar-benar diuji,
dari mulai kesabaran hingga ketekunan untuk menjalani semester enam. Banyak yang
mengeluhkan akan adanya banyak tugas yang bisa atau tidak bisa selesai dengan
tepat waktu. Di semester enam ini pun, para dosen sudah mengejar-ngejar kami
untuk mulai memikirkan bahan skripsi di semester delapan nanti, apakah itu yang
berhubungan dengan linguistik, sastra, atau pendidikan.
Di semester enam ini pula, aku juga belajar bagaimana
teknik mengajar yang baik. Memang masih dikatakan harus banyak belajar dari
kesalahan dan pengalaman di mata kuliah Micro
Teaching. Pengalaman menantang ada di mata kuliah ini. Pada awalnya aku
harus berlatih untuk mengajar teman-teman satu kelas, dengan teknik yang baik
dan benar. Berpura-pura menjadi guru untuk anak Sekolah Menengah Pertama
ataupun Sekolah Menengah Atas. Pengalaman yang menarik, karena anak-anak
kuliahan harus berpura-pura bertingkah seperti mereka kembali ke zaman SMP atau
SMA. Ributnya kelas dan konyolnya tingkah laku dari teman-teman memang membawa
kesan tersendiri. Hingga pada akhirnya aku dan teman-teman yang lain harus
saling berebut untuk memilih salah satu mata kuliah di dalam ataupun di luar
program studi sebagai syarat untuk mengajar adik angkatan. Hal ini adalah hal
yang tidak pernah terlupakan, ada beberapa dari adik angkatan yang aku kenal,
namun ada juga yang tidak aku kenal. Dari situlah aku dan mereka bersama-sama
belajar dan saling mendukung.
Para calon guru, itu yang terus ditekankan oleh para
dosen meskipun nanti ke depannya akan menjadi guru atau tidak. Sebagian besar
dari kami memang tidak ingin menjadi guru. Berbekal bahasa Inggris, setidaknya
peluang besar di luar sana akan terbuka lebar. Aku dan teman-teman lainnya
memang berada di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Di sinilah kami
diajarkan bagaimana memahami Kurikulum 2013 ataupun Kurikulum Satuan Tingkat
Pendidikan atau yang disingkat KTSP sebagai perkenalan sebelum praktek mengajar
di sekolah-sekolah secara resmi. Banyak yang mengeluhkan bahwa Kurikulum 2013
membingungkan, awalnya memang iya, namun ketika sudah mulai mengajar, semua
terlihat mudah.
Ujian akhir semester memang sudah benar-benar
berakhir. Delapan mata kuliah yang aku ambil harus diakhiri dengan pembuatan
tujuh paper take home dan satu mata kuliah
ujian tertulis. Sebenarnya tidak sulit untuk melewati semester ini karena
memang dihabiskan dengan kepadatan jadwal jam terbang di kampus dari hari Senin
sampai dengan hari Jumat.
Semester enam sudah mengajari banyak hal. Seperti
tangga yang bisa mengantarkan kita ke tempat tujuan yang lebih tinggi lagi.
Terima kasih karena sudah mengajarkan caranya mencari apa yang harus dicari,
mengerjakan apa yang harus dikerjakan, menikmati apa yang harus dinikmati,
serta mensyukuri apa yang harus disyukuri.
Maria Ardianti Kurnia
Sari
Yogyakarta, 14 Juni 2016
14: 38 WIB