Gadget vs. Liburan
Liburan semester akhirnya tiba. Liburan ini
tidak hanya sebagai penutup semester tetapi sekaligus sebagai liburan Natal dan
Tahun Baru. Setelah kemarin bersibuk-sibuk ria dengan segala urusan kuliah,
sekarang bisa menikmati peristiwa-peristiwa yang kemarin mungkin sempat
terbengkalai.
Liburan identik dengan berkumpul bersama
keluarga besar, pergi ke suatu tempat, dan bersantai bersama. Liburan ya
liburan, begitu kata orang. Liburan kok malah sibuk sendiri. Terkadang di
sela-sela liburan, sebagian besar orang akan melakukan hobi mereka. Aku misalnya,
setelah kemarin-kemarin hanya termangu di depan rak buku berisi koleksi novel
terbaru, kini saatnya aku melampiaskan untuk membaca beberapa dari mereka. Liburan
semester lalu pun aku sempat membaca sembilan novel koleksi terbaruku, dan
akhirnya aku tidak dapat melanjutkan lagi karena liburan semester lalu berganti
dengan semester baru yang berarti memulai hari dengan kesibukan baru.
Liburan kali ini entah aku bisa
menghabiskan hobiku untuk tenggelam dalam koleksi-koleksi terbaruku atau tidak.
Di sisi lain, liburan ini aku juga menyempatkan lagi untuk menulis sekaligus
berefleksi tentang apa yang sudah aku selesaikan kemarin menjelang libur. Terkadang
ide itu datang, tetapi harus hilang lagi karena masih ada beberapa tugas kuliah
yang menanti deadline.
Liburan juga bisa diartikan menjauhkan
diri dari kesibukan pekerjaan dan tidak memikirkan berbagai hal yang menumpuk
di tempat kerja. Liburan juga berarti “sedikit” menjauhkan diri dari sosial media
yang kemarin-kemarin sering kita gunakan untuk meng-update tugas-tugas atau kabar-kabar terbaru. Bagiku, liburan adalah
suatu hal yang istimewa. Mengapa? Aku bisa sejenak menjauhkan diri dari
kebiasaan “menunduk” bermain gadget yang
aku miliki.
Aku memang sering kali menggunakannya
untuk mengetahui berita terbaru atau hanya sekadar chat dengan teman-teman. Apakah tidak bosan? Jujur, jawabanku
adalah BOSAN ketika hampir setiap hari waktuku hanya untuk mengecek ada berita
atau kabar baru apa di sosial media seperti WhatApps,
BBM, Line, Facebook, bahkan Instagram.
Mungkin hampir setiap saat aku membuka media-media tersebut, namun ada hal lain
yang aku rasakan ketika tiba-tiba saja semua gadget yang kumiliki aku non-aktifkan. Serasa berada di surga. Mengapa?
Tentu aku bahagia jauh dari sosial media yang aku miliki. Aku bisa fokus
kembali untuk menimati hobiku yakni membaca novel-novel terbaru dan juga
menulis uneg-uneg yang selama ini kupendam.
Jadi, aku minta maaf ya teman-teman jika
terkadang sulit untuk menghubungiku karena aku sendiri merasa jenuh untuk
memainkan gadget yang aku miliki. Aku
hanya ingin bersantai bukannya ingin menjauhi kalian.
Selamat berlibur dan sampai jumpa satu
tahun lagi di tahun 2017….
**Documentation: Maria Ardianti Kurnia Sari
Maria Ardianti
Kurnia Sari
Yogyakarta, 22
Desember 2016
10:39 WIB